Pulau Gili Ketapang adalah sebuah desa dan pulau kecil di Selat Madura, tepatnya 8 km di lepas pantai utara Probolinggo. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Luas wilayahnya sekitar 68 ha, dan jumlah penduduknya 7.600 jiwa (2004), yang sebagian besar adalah Suku Madura dan bermata pencaharian sebagai nelayan. Penduduk pulau ini dikenal relatif makmur. Gili Ketapang merupakan salah satu tujuan wisata alam di Kabupaten Probolinggo. Pulau terebut dihubungkan dengan Pulau Jawa dengan perahu motor melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Kalau travelers berpikiran bahwa gili hanya ada di Lombok, kini waktunya travelers pergi ke Probolinggo dimana terdapat pulau kecil nan cantik yang tak kalah dengan gili-gili yang ada di Lombok. Jadi kala berlibur ke Probolinggo jangan hanya pergi ke Gunung Bromo ataupun Sungai Pekalen karena si pulau kecil bernama Gili Ketapang tersebut menyimpan banyak pesona yang siap membuat para travelers berdecak kagum. Gili Ketapang hanya berjarak 8 km dari lepas pantai utara kota Probolinggo dan berada di Selat Madura.
Secara administratif, Gili Ketapang masuk dalam wilayah Kecamatan Sumberasih, Probolinggo. Untuk menghubungkan pulau tersebut dengan dataran Jawa, terdapat perahu motor untuk menyebrang melalui Pelabuhan Ujung Tembaga dengan lama perjalanan sekitar 30 menit. Di pulau seluas 68 hektar tersebut dihuni sekitar 7.900 jiwa yang kebanyakan merupakan suku Madura. Jadi bahasa Madura menjadi bahasa sehari-hari mereka.
Secara administratif, Gili Ketapang masuk dalam wilayah Kecamatan Sumberasih, Probolinggo. Untuk menghubungkan pulau tersebut dengan dataran Jawa, terdapat perahu motor untuk menyebrang melalui Pelabuhan Ujung Tembaga dengan lama perjalanan sekitar 30 menit. Di pulau seluas 68 hektar tersebut dihuni sekitar 7.900 jiwa yang kebanyakan merupakan suku Madura. Jadi bahasa Madura menjadi bahasa sehari-hari mereka.
Menurut cerita masyarakat setempat, dahulunya Gili Ketapang merupakan satu kesatuan dengan dataran Probolinggo, tepatnya dengan Desa Ketapang dan hanya dipisahkan dengan sungai. Namun karena gempa sebagai akibat dari meletusnya Gunung Semeru, daratan tersebut kemudian terpisah sejauh 5 mil menuju tengah laut.
Akhirnya dataran yang terpisah tersebut diberi nama dengan Gili Ketapang yang diambil dalam bahasa Madura dimana Gili berarti mengalir dan Ketapang merupakan nama desa kala masih bersatu dulu. Sehingga bila diartikan Gili Ketapang berarti Ketapang yang mengalir. Bahkan menurut kepercayaan masyarakat, sampai saat ini pun lokasi Gili Ketapang semakin menjauh secara perlahan ke tengah laut.
Sebagian besar penduduk Gili Ketapang menggantungkan hidupnya di laut sebagai nelayan. Setiap pagi para nelayan saling bahu membahu menarik perahu nelayan yang datang dari melaut. Sebagian dari ikan-ika segar tersebut dikeringkan dan semakin meningkatkan kesan sebagai perkampungan nelayan.
Tak mengherankan banyak warga yang menjadi nelayan karena pulau ini dikelilingi dengan lautan yang masih bersih sehingga menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai jenis ikan. Air lautnya yang berwarna biru jernih bepadu dengan pasir pantainya yang berwarna putih bersih. Ombak pantainya pun cukup tenang sehingga cukup aman bermain air ataupun berenang di sana. Ketika bermain di pantai, jangan heran jika travelers menjumpai sejumlah kambing yang berkeliaran dengan bebas.
Penduduk sekitar memang biasa memelihara kambing dan dilepas begitu saja. Jadi harus hati-hati biar tidak terkena kotoran mereka. Minus lainnya mengenai Gili Ketapang adalah sampah penduduk yang berserakan sehingga sedikit mengurangi keindahan pulau kecil tersebut. Sampah memang menjadi masalahklasik, terutama di pulau kecil dengan jumlah penduduk yang padat serta kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan lingkungan.
No comments:
Post a Comment